Tuesday, November 1, 2011

Reportase : Menulis Populer

Jumat, 21 Oktober 2011 diadakan kuliah tamu dari mata kuliah Keterampilan Interpersonal Jurusan sistem Informasi ITS. Disini dosen Keterampilan Interpersonal untuk semester 1, Bapak Sholiq mengundan bapak Rudi Santoso untuk memberikan kiat-kiat dan tips menulis poluler.

"Semua orang itu bisa dan bakat untuk menulis tergantung dari kemauan diri sendiri saja", Papar pak Andi. Dari perkataan singkat tetapi mengena tersebuat dapat dipastikan bahwa setiap orang mampu menuliskan sesuatu minimal apa yang dia alami dalam kehidupannya sehari-hari.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memperhatikan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menulis. Yang pertama yaitu sederhana. Aspek ini merupakan dasar dimana seseorang menuliskan sebuah cerita atau perkara. yang perlu diperhatikan adalah tulisan harus menggunakan paragraf yang sederhana, menggunakan kalimat yang baku maksimal 15 kata setiap kalimat, gunakan rumus S-P-O-K secara efektif, dan gunakan struktur tulisan seperti penjabaran sebab akibat atau sebaliknya.

Kemudian aspek yang kedua adalah orientasi pembaca dimana kita harus memperhatikan tulisan kita untuk pembaca. dalam artian kita dapat melihat dari berbagai sisi yang pertama kita harus tau betul siapa pembaca tulisan kita, kemudian mudah dipahami oleh pembaca, jangan menyiksa pembaca dengan tulisan yang berbelit-belit, lakukan eksperimen kecil agar tidak monoton dan tentu saja pahami bahwa pembaca itu beragam keinginan dan beragam pemahaman. Asek yang ketiga adalah kita harus menghindari kata asing. Agar dapat menghindarinya kita dapat menggunakan istilah populer, reliabel dan rasional. Reliabel dan rasional ini seperti perbandingan antara kata absurd dan tidak masuk akal. Pasti kata absurd banyak menimbulkan tanda tanya akan artinya karena sangat jarang terdengar oleh telinga kita, maka dari itu gunakan kata yang reliabel. Selanjutnya jangan pernah bersembunyi di balik istilah asing untuk menutupi kekurangan kita sebagai penulis karena itu akan hanya menyiksa pembaca dengan keegoisan penulis. Kemudian perlu diingat pula untuk menghindari banyaknya jargon, singkatan, dan akronim.

Aspek berikutnya adalah spesifik dan konkrit yang meliputi penggunaan akronim dan jargon membiasakan substansi atau isi tulisan. maksud dari hal ini adalah dimana isi dari sebuah kalimat harus jelas tujuan dan maksudnya dan tidak menimbulkan makna ganda atau ambiguitas. Selanjutnya adalah aspek yang memperhatikan isi tulisan yaitu harus detail dan relefan. isi sebuah tulisan harus mencakup semua permasalahan secara rinci dan menjelaskannya secara detail kemudian menggunakan analogi yang sederhana agar mudah dipahami.

Bapak Andi juga memberikan tips bagaimana menulis opini. agar mudah yang pertama harus dilakukan adalah membuat kerangka opini, kenali gaya selingkung atau tata bahasa dari media massa yang akan dituju, buatlah judul yang agitatif (mempengaruhi) secara positif, sertakan data sederhana sebagai pendukung, masukkan kutipan singkat dari tokoh yang menuliskan hal yang sama, dan berikan data yang sedikit menjual.

setelah mengetahui aspek-aspek tersebut, pasti tersirat di pikiran kita bahwasanya menulis itu mudah jika ada niat dari dalam hati. Karena kita dapat melakukan suatu perubahan kecil dari sebuah tulisan singkat yang berharga dan tak ternilai harganya. Dengan mengajak semua orang menulis paling tidak ada satu bahkn ratusan ide dan gagasan yang brilian untuk kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Mari menulis.