Monday, December 19, 2011

Inonesia Menjelma jadi Korea ? Mungkin !

Kalau akhir-akhir ini sering menonton televisi, pasti di setiap chanel-chanel indonesia dibanjiri acara-acara musik terutama pagi-pagi dan isinya adalah boy dan girl band. Santer dari namanya saja, grup vokal seperti ini marak di korea yang terkenal sih SuJu atau SNSD. Trus kenapa di Indonesia menjamur ?

                                           
Awal kiprah boy band ini semua berawal dari ulah 7 cowok yang pengen ngeksis dengan joget-joget sambil nyanyi yang cenat cenut dan penampilan yang menurut saya sedikit mengundang perhatian siapa lagi kalau bukan SM*SH. Lagunya sih cukup easy listening, itu yang buat lagu merek cepat diterima masyarakat terutama cewek-cewek remaja. Tapi sayangnya lagi, kenapa di setiap penampilannya itu kudu lipsync? Apa mereka cuma jual tampang? enggak kan?


Setelah satu boyband ini, muncul juga girl band yang gamau kalah. Yaitu 7icon dengan lagunya yang Gak Kuat, dan joget ala penyanyi-penyanyi korea. Sangat disayangkan lagi, setiap penampilan mereka juga lipsync. Sekarang, ga cuma 2 grup vocal itu tapi udah banyak yang bermunculan dengan gaya yang berbeda-beda. Saya jadi mikir, mungkin fans mereka memang kebanyakan remaja, tapi anak tetangga saja sudah hafal sama lagu cenat cenut yang mungkin saja mereka menirukannya di sekolah dengan gaya khas idolanya. Apalagi melihat di tv, grup vocal ini sudah banyak menggusur musisi-musisi dan grup band yang lebih dulu eksis dan tentu saja kualitasnya lebih baik. Bisa dibayangkan juga, kalau setiap konser dan fansnya histeris di saat personil pertama muncul mereka gigit jari, personil kedua muncul mereka teriak, personil ketiga muncul mereka nangis sambil teriak, gatau lagi harus membayangkan seperti apa kalau personil keempat dan selanjutnya yang muncul.

Itu baru remaja, gimana anak kecil? pasti mereka mempraktekkan gaya idolanya itu dan mungkin juga udah meracuni fikiran untuk ikut cinta-cintaan. Jaman udah berbeda, tapi ya sebaiknya memberikan hiduran yang ada edukasinya. Jadi seorang entertainer berpikir rasional untuk kemajuan dan moral bangsa ini. Bukan hanya sekedar meniru tren diluar negri atau sekedar pingin eksis. Pemerintah juga sebaiknya mengontrol acara-acara televisi agar tetap menjaga kultur dan moral Indonesia tercinta ini.

No comments :

Post a Comment