Monday, December 19, 2011

One Day in Your Life

One day in your life. Kata-kata yang mungkin cocok untuk menggambarkan keadaan disini. Di LIPONSOS (Lingkungan Pondok Sosial), saya bertemu dengan orang-orang yang mungkin mereka sendiri tidak akan pernah tau bahwa suatu hari, mereka akan tinggal disini bersama orang-orang baru yang belum dikenalnya. Berkunjung ke panti sosial ini membuat saya sedikit merasa tercambuk bahwa ternyatamasih banyak orang-orang yang kurang beruntung seperti saya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Awal menginjakkan kaki, perasaan saya dan teman-teman campur aduk antara penasaran, takut dan sedikit bingung. Penasaran ada apa di dalam panti ini, takut karena mungkin sebagian dari orang-orang disini adalah orang-orang yang baru sembuh dari gangguan jiwa, gepeng (gelandangan pengemis), dan masih banyak lagi. Kami berkumpul disebuah ruangan menyerupai aula dan membentuk kelompok. Ternyata kami di tuntut untuk mengenal ibu-ibu yang berada disana, dengan cara setiap kelompok berkenalan dengan 6 orang ibu. kemudian setelah tau nama, kami dibuat kelompok yang lebih kecil lagi menjadi 6 kelompok dan satu kelompok berisi 3 diantara kami dan 1 orang ibu dari liponsos.




Di kelompok ini kami bercerita lebih dalam dengan ibu yang saya lupa namanya, ia bercerita tentang rumahnya dan ketika ia menikah di usia 11 tahun. Sebenarnya ia ingin sekolah dan cita-citanya adalah menjadi PNS. Dengan terbata-bata dan sedikit tidak jelas, tapi kami dapat menyimpulkan bahwa ibu ini berada disini karena memiliki hutan yang besar terhadap sebuah perusahan dan suaminya tidak membantu sama sekali hingga ia berada disini selama 2 tahun. Tetapi ibu ini mengaku betah tinggal di panti ini dengan senam dan menyulam sebagai kegiatan favorit. Rasanya senang berbagi kisah dengan orang yang baru kita ketahui dan memiliki kisah hidup yang berbeda.

                                                 
One day in your life, kita tidak akan tahu besok kita berada dimana dan sedang apa. Menurut cerita dari teman lain ada seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP tepat hari itu dia ditangkap dan dibawa ke panti ini. Dengan terisak dia bercerita bahwa sebenarnya dia hanya ingin mencari uang dengan mengamen karena ibunya memang serba kekurangan. Melihatnya membuat saya juga ingin menitikkan air mata. Terkadang pemerintah dan pihak berwajib tidak memilah-milah apa yang harus dan tidak mereka lakukan. Jika begini keadaannya apakah gadis ini bisa pulang dan kembali bersekolah? Apakah jika dia tetap tinggal disini akan memperbaiki kehidupannya? dan apakah tidak merusak keadaan psikisnya? tidak ada yang tahu tetapi kemungkinan besar bisa saja terjadi.

Sebelum berpamitan, kami dan sebagian ibu-ibu disini memberikan persembahan dengan bernyanyi. Ibu yang antusias bernyanyi sangat menghayati lagunya yang kami tidak mengerti itu bahasa apa. Tetapi kami senang melihat senyum mereka setidaknya hari ini saja mereka tersenyum untuk kami dan dirinya sendiri :)

2 comments :

  1. Bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yg lebih tinggi..dan memiliki keluarga yang sayang kepada kita


    Dont forget visit:
    http://sondangstevani.blogspot.com/
    Thanks for read & feedback

    ReplyDelete